Sunday, January 29, 2012

Learn about anger

Saya belajar dari sebuah kemarahan. Kemarahan yang saya alami seringkali tidak saya lakukan untuk keperluan yang baik sebaliknya saya menggunakannya untuk membuat teori pembenaran diri. Kemarahan juga seringkali kita alamatkan kepada sesuatu yang tidak layak kita tujukan. Misalnya karena ada masalah di keluarga kita alamat kan kepada kolega di kantor ataupun sebaliknya.

Pada prinsipnya kemarahan itu tidak jarang membuat kerusakan yang hebat. Sekalipun untuk sesuatu hal yang dianggap sebuah dosa yang kita untuk marah, belum tentu kita perlu mengeluarkan kemarahan kita. Kemarahan dapat membuat anda lupa diri dan melakukan apa saja diluar batas. Kecenderungannya akan membuat ketidaknyamanan yang ada di tempat anda menuangkan kemarahan anda.

Seringkali kita melihat orang yang marah. Mereka umumnya berteriak kepada orang yang mereka benci atau lawan bicaranya saat itu. Menjadi sebuah pertanyaan besar adalah kenapa mereka perlu berteriak sekalipun orang yang mereka ajak bicara ada persis di depan mereka dengan jarak yang dekat? Mereka bisa hanya dengan berkata-kata dengan volume yang standar cukup bisa di dengar lawan bicara mereka. Sebaliknya orang yang sedang jatuh cinta, mereka berbicara selembut dengan volume yang kecil bahkan terkadang mereka tak mengucapkan kata pun bisa saling mengerti.

Orang yang sedang bertengkar memiliki jarak antara hati mereka yang memisahkan mereka sehingga tak ada komunikasi yang bisa mereka mengerti. Mereka harus berteriak satu sama lain agar maksud dari ide mereka bisa tersampaikan. Kemungkinan bukan hanya jarak, namun tembok yang cukup tebal memisahkan kedua hati ini.

Orang yang sedang jatuh cinta memiliki hati yang menyatu. Terang saja tanpa menggunakan kata-kata pun mereka dapat mengerti apa yang dimaksud satu sama lain karena tak ada jarak apalagi penghalang yang memisahkan hati mereka. Sekalipun jarak tubuh fisik mereka jauh terpisah.

Jadi, ambilah waktu untuk mulai berubah. Apakah saya layak untuk marah? tanyakan pertanyaan ini untuk setiap momen anda merasa sangat kecewa. Setelah anda mendapatkan jawabannya, apapun jawabannya. Tetaplah mengucap syukur.

Salam,


Tigeros86