Friday, March 13, 2009

Nguap

Anak-Ku yang tersayang,
Ada sesuatu yang mungkin dapat mengejutkanmu. Meski Aku merupakan Pribadi yang paling cerdas, Aku mempunyai ingatan yang buruk tentang suatu hal: ketika kamu meminta maaf atas segala hal buruk yang telah kamu lakukan dan memutuskan untuk berhenti melakukannya, Aku bahkan tak dapat mengingat hal buruk apa yang kamu lakukan.

Aku serius. Aku melupakannya; menguap tanpa bekas! Aku tak menyimpan berkasnya untuk kemudian diambil lagi dan menunjukkannya ke mukamu. Sebenarnya, kamu mungkin lebih ingat terhadap hal buruk yang kamu lakukan daripada Aku. Aku tak mau mengingat hal-hal buruk yang telah kamu lakukan. Aku lebih suka memulai dari awal lagi bersamamu dan kemudian melanjutkan kehidupan.

Adakah sesuatu yang ingin kamu singkirkan dari dadamu? katakanlah kepada-Ku., Aku sedang menunggu untuk memaafkanmu dan menyingkirkannya.

Yang Melupakan,
Tuhan

Taw gak lo?

1) Mazmur 118 adalah pasal yg berada tepat di tengah2 Alkitab?
2) Sebelum Mazmur 118, Mazmur 117 adalah pasal terpendek di Alkitab?
3) Setelah Mazmur 118, Mazmur 119 adalah pasal terpanjang di Alkitab?
4) Terdapat masing2 594 pasal sebelum & sesudah Mazmur 118?
5) Jika Anda menjumlahkan semua pasal kecuali di Mazmur 118, Anda akan mendapatkan angka sebesar 1188 pasal.
6) Dan secara tidak disadari, 1188 atau Mazmur 118 ayat 8 juga merupakan ayat paling tengah diseluruh Alkitab?
7) Ayat spesial berada ditengah biasanya juga memiliki pesan yg spesial..."Lebih baik berlindung pada Tuhan, daripada percaya kepada manusia." Mazmur 118:8
(NN) majalah standard Vol.IV No.9 (Januari 2009)

Thursday, March 12, 2009

Nempel trus? Jangan lah

Semakin anda menempel pada kekasih, semakin dia tidak menyukai anda. Tahu kenapa? Anda yang dicintainya adalah anda yang mandiri bukannya anda yang menjadi parasit dan menempel kemana-mana sehingga dia kehilangan privasi.

Setiap orang mengharapkan satu momen dimana ia bisa melakukan apapun yang dia inginkan tidak ada orang lain. Nah jika anda terlalu tergantung padanya anda pasti akan dicampakkan. Jadi benahi diri anda, meski anda mencintai si dia, jangan terus-terusan menelponnya. Ayo kembangkan sikap kemandirian anda.

Lebih mudah seseorang bergantung pada kita pasti lebih mudah juga kita menjauh dari mereka bukan? Kita kehilangan rasa hormatnya atas mereka. Nah demikian juga sebaliknya. Cinta adalah cinta tapi bukan berarti cinta harus bersama selama 24 jam.

Sangat wajar jika si dia melepaskan anda karena anda terus menerus menempel dia. Sikap anda itu tidak dewasa. Yang menempel pada orang tua hanya bayi, dan anda bukan bayi lagi bukan?

Mo jadi anak Dong

Selalu baik menjadi seorang hamba Tuhan yang setia, namun ada hal yang tidak boleh kita lupakan begitu saja bahwa Allah mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya. Sebaik-baiknya seorang hamba tetap saja tidak dapat menggantikan kedudukan seorang anak yang sudah dewasa. Namun sebaliknya, selama seorang anak belum mencapai kedewasaannya, maka sang anak juga tidak berbeda dengan seorang hamba.

Firman Tuhan dalam Galatia 4:1-6 mengatakan begini: "Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya. Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Dari Firman tadi dinyatakan dengan jelas bahwa kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Secara rohani, kita juga mempunyai bapa rohani atau otoritas rohani yang Tuhan tempatkan di atas kita. Kita bertumbuh di dalam rumah atau keluarga rohani di bawah pengawasan atau perwalian.

Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan hamba. Karakteristik anak antara lain:

1. Seorang anak membawa gen/sifat keluarganya.
Sifat/karakter dan genetika seorang bapa dibawa secara alami dan diturunkan kepada anak. Oleh karena itu segala sifat Allah Bapa diturunkan juga kepada kepada kita anak-anak-Nya.

2. Seorang anak melayani visi keluarganya.
Seorang anak dibesarkan di dalam rumah dan belajar untuk bekerja untuk visi keluarganya.

3. Seorang anak membawa kebanggaan keluarganya
Ke mana pun seorang anak pergi, dia akan membawa "family pride", kebanggaan keluarganya.

4. Seorang anak menerima disiplin/didikan di dalam keluarganya.
Seorang hamba menerima hukuman, namun seorang anak mendapatkan disiplin dan didikan.

5. Seorang anak melahirkan keturunan bagi keluarganya.
Salah satu bagian terpenting dari seorang anak adalah menghasilkan keturunan. Bertambah banyak, multiplikasi atau pelipatgandaan, demikian juga dengan kita anak-anak-Nya harus berbuah dan bermultiplikasi.

Sudahkah Anda memiliki karakteristik seorang anak?

Iblis Kayak semut kecil

Anak-Ku Tersayang,
Musuh kita, iblis, adalah nyata, dan ia menginginkan tidak lain daripada menghancurkan hidupmu. Jika kamu tak percaya, bacalah Alkitab. Strateginya yang terbesar adalah membuatmu berpikir bahwa ia cuma sebuah mitos. Jangan percaya akan hal itu.




Baiklah, lalu apakah yang kamu lakukan dengan iblis jika kamu hanya lima atau enam kaki tingginya, dan sebagai perbandingan, iblis itu sekitar 1000 kaki tingginya? Jawabannya adalah percaya kepada-Ku. Jika ia seperti itu tingginya, maka Aku sejuta mil tingginya!
Iblis itu bagaikan semut kecil bagi-Ku. Ia bukan merupakan lawan yang besar.. Kamu takkan mau menangani jagoan di daerahmu sendirian, tetapi bagaimana jika abangmu ada bersamamu untuk membantumu? Aku adalah abangmu yang besar itu. Jikalau kamu melekat erat kepada-Ku, Aku akan menolongmu memukul iblis dan para pengikutnya itu. Berdoalah dalam nama Yesus, dan lihatlah musuh gemetar.
Yang Terkuat,
Tuhan
Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah Tuhan" (Mazmur 122:1)