Monday, March 14, 2011

Critism

Saya percaya semua orang tidak terlalu suka untuk menerima kritikan. Nampaknya sebuah kritikan itu akan menjadi musuh terbesar semua orang dan cenderung menghindari atau pun tidak memberikan tanggapan kepada setiap kritikan yang masuk. Namun kritikan tersebut dapat memberikan masukan yang berarti bila kita dapat memberikan sikap yang benar kepadanya.

Paling tidak ada dua hal yang perlu kita perhatikan dalam menanggapi kritikan dengan benar:
  1. Sumber, siapa orang yang memberikan kritik kepada kita. siapa dia? atasan, bawahan, orang tua, pemimpin di gereja, atau saudara yang lebih tua? Lalu apakah orang tersebut memiliki kompetensi yang ahli didalam topik yang sedang ia kritik tentang diri saya? Jika saya bermain gitar, saya akan jauh lebih mendengarkan kritik dari seorang teman saya yang gitaris handal ketimbang dari seorang drummer.
  2. Akurasi, adalah satu hal berikutnya yang perlu anda perhatikan dalam menanggapi kritik. seberapa tepat kritik yang di terima oleh diri saya? "Keberadaan anda sebagai mahasiswa di kelas telah mencoreng nama sebagai dosen di kampus ini", ujar seorang dosen yang telah mengajar lebih dari 30 tahun kepada seorang mahasiswa. Menurut saya, ada kesan hiperbola disini. Tentunya bagi seorang dosen yang telah mengajar lebih dari 30 tahun telah memiliki pengalaman begitu banyak bertemu dengan banyak mahasiswa yang memiliki kasus yang sama. Pernyataan sang dosen terkesan terlalu membesar-besarkan dan meruncing kepada mahasiswa. hal seperti ini bukan merupakan kritik yang baik untuk di tanggapi.
Dengan kita mengetahui siapa dan apa tujuan mereka mengkritik kita, saya berharap kita bisa lebih bijak dalam menanggapi kritik yang masuk kepada diri kita.

Bukan masalah BENAR atau SALAH tetapi soal RESPON.


Your faithfully,


Tigeros86